Analisis puisi

Doa dalam Butiran Dosa

Karya: Riska Riani

Apa yang kuperbuat,

apa yang kukata,

hingga butir demi butir

terkumpul di genggaman.

 

Aku lemah daya dan akal,

mengikuti bisikan-bisikan gelap

di antara bayang-bayang yang mengiringku

ke lembah itu.

 

Wahai Penguasa Cinta,

ampuni aku yang berlumur dosa,

selamatkan aku dari lumuran lumpur ini.

Ia semakin busuk,

bahkan aku pun jijik.

 

Wahai Pemilik Kasih,

selamatkan aku

sebelum mual ini tak tertahan,

Sebelum aku pun memuntahkan

kebusukan yang memusingkan.

 

Bila harusku bersujud,

maka sujudku di sepanjang napasku,

hingga diri kembali suci

dan aku tak lagi malu menghadap-Mu.

 

 

1.    Unsur instrinsik puisi

*   Tema : Permohonan ampun kepada Yang Maha Kuasa

          Kutipan : “Wahai Penguasa Cinta,

  ampuni aku yang berlumur dosa,

  selamatkan aku dari lumuran lumpur ini.”

 

*   Rasa : menyesal, dan memohon.

Kutipan : “Apa yang kuperbuat,

 apa yang kukata,“

“bahkan aku pun jijik.”

“Bila harusku bersujud,

  maka sujudku di sepanjang napasku,”

 

*   Nada : Menggunakan lirik puisi yang memberikan kesan  sedih.

*   Pesan dan Amanat :

1)   Selalu berusaha untuk menguatkan iman agar terhindar dari bisikan setan.

2)   Selalu meminta ampunan kepada yang Maha Penguasa jika merasa kita bersalah.

3)   Jagalah lisan dan perbuatan selalu mendekatkan diri kepada Allah.

 

Kutipan : “Bila harusku bersujud,

                  maka sujudku di sepanjang napasku,

                  hingga diri kembali suci

                  dan aku tak lagi malu menghadap-Mu.”

 

*   Suasana : sedih dan bingung.

Kutipan : “Apa yang kuperbuat,

                  apa yang kukata,

                  hingga butir demi butir

                  terkumpul di genggaman.”

 

*   Diksi : Pemilihan kata yang memberikan makna tertentu.

1)   “butir demi butir, ”                            : dosa semakin bertambah.

2)   “terkumpul di genggaman.”              : dosanya telah menumpuk di catatan amal.

3)   “Aku lemah daya dan akal,”             :  tergoda dan imannya melemah.

4)   “mengikuti bisikan-bisikan gelap”   : mengikuti perkataan setan.

5)   “ampuni aku yang berlumur dosa,”  : memohon ampun atas banyaknya dosa.

 

*   Imaji : menggunakan imaji visual (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat).

Kutipan : “hingga butir demi butir

                  terkumpul di genggaman.”

           

 

2.    Unsur ekstrinsik

*   Unsur biografi

1)   Profesi {status} : Siswa SMAN 1 Lubuk Alung.

2)   Agama : Islam.

 

*   Puisi tersebut memiliki unsur keagamaan. Tentang seorang hamba yang sangat mengetahui bila ia telah melakukan banyak kesalahan dan telah memiliki banyak dosa. Karena tidak ingin terlarut-larut dalam godaan setan ia meminta ampunan kepada Yang Maha Besar untuk di ampuni semua kesalahannya.

Leave a Reply