Analisis Puisi tentamg Kerinduan

 

Hujan Penghapus Rindu

Karya Rayen (Lora Octavia)

 

Langit mendung awan kelabu

yang kutunggu hanyalah kamu

untuk temani hari-hariku

yang selalu terasa pilu.

 

Air mataku dan hujan

Tak dapat dipisahkan

dalam satu kenangan

yang tak mungkin dilupakan.

 

Sampai saat ini

kau hanya memberi janji

tapi tak pernah kau tepati

yang menyisakan luka di hati.

 

Kini kau telah pergi

dan tak akan kembali,

Aku hanya bisa menanti

Di malam gelap yang sunyi

 

Hujan,

Hapuskan rinduku

Dengan air lembutmu

Jika aku tak bisa bersatu

dengan orang yang kutunggu.

·         Makna Puisi.

 

Pada bait pertama, penulis menceritakan tentang penantiannya terhadap orang yang dicintainya untuk menemani hari-harinya.

 

Pada bait kedua, penulis menceritakan tentang kenangan yang tidak mungkin dia lupakan.

 

Pada bait ketiga, penulis menceritakan tentang pengkhianatan yang telah dilakukan orang yang dicintainya dan telah membuat hatinya terasa sakit.

 

Pada bait keempat, penulis menceritakan bahwa meskipun orang yang dicintainya tidak akan datang, dia tetap menanti di malamnya hari ini.

 

Pada bait kelima, penulis menceritakan harapannya agar hujan dapat menghapuskan kerinduannya jika ia tidak dapat menyatu dengan orang yang dicintainya.

Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik dalam Puisi

1.        Unsur Instrinsik

 

·         Tema yaitu ide, pokok pikiran, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis baik secara tersirat maupun tersurat. Tema diatas adalah penantian dan harapan.

 

·         Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis melalui puisinya. Amanat dari puisi ini yaitu kerinduan terhadap seseorang yang dicintainya.

 

·         Perasaan yaitu apa yang sedang dirasakan penulis terhadap pembuatan puisinya. Pada puisi ini terdapat perasaan sedih.

 

·         Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Misalnya rendah hati, mendikte, menggurui, persuasif dan lain-lain.

 

·         Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.

 

·         Imaji yaitu  gambar – gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambaran pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). Pada puisi diatas, penulis menggambarkan bahwa dirinya hanya bisa menanti orang yang dicintainya.

 

·         Diksi yaitu, pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi di atas kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. Pada puisi diatas kata- kata yang dipilih penulis tepatr berdasarkan tema yang diangkat.

 

·          Kata konkret (imajinasi) yaitu penggunaan kata-kata yang tepat ( diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.

 

·         Gaya bahasa (majas) yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu. Gaya bahasa pada puisi ini yaitu personifikasi. Contohnya: air mataku dan hujan tak dapat dipisahkan.

 

2.        Unsur Ekstrinsik  

 

·         Unsur biografi, yaitu latar belakang atau riwayat hidup penulis.

1. Profesi (status) : Siswa di SMAN 1 Lubuk Alung

2. Agama : Islam 

 

·         Unsur nilai dalam cerita seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain.

 

·         Unsur kemasyarakatan, yaitu situasi sosial ketika puisi itu dibuat.

Leave a Reply