Cara Menulis Puisi dan Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi

Cara Menulis Puisi dan Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi

Puisi merupakan salah bentuk Cipta sastra untuk mengemukakan penghayatan. Puisi merupakan alat penyakit mencurahkan segala isi hatinya, terutama pikiran, perasaan dan maksud, sebenarnya dapat dirinci lagi lebih halus.

Orang menulis puisi karena ingin melukiskan menceritakan suatu objek yang ada dalam pikirannya, yakni adanya objek yang ingin dipersoalkan ada di dalam ataupun di luar dirinya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah

Menentukan isi atau tema puisi

Tema sebuah puisi harus ditentukan karena inilah yang dijadikan sebagai titik tolak untuk mengemukakan isi hatinya. Isi hati penulis puisi itu terutama meliputi perasaan, pikiran, sikap, maksud atau tujuan

Menentukan bentuk atau struktur puisi

Menentukan bentuk dan struktur puisi berkenaan dengan hal-hal berikut:

Pilihan kata(diksi)

Bagi penyair, kata-kata bukan hanya mengandung arti tetapi juga mengandung nilai oleh karena itu dalam menulis puisi memerlukan pemilihan kata yang paling tepat. Mengapa demikian? Karena kata bukanlah hanya mengandung arti tertentu, misalnya nilai halus, kasar, menyayat dan sebagainya. Jadi kata-kata yang sama belum tentu mengandung nilai yang sama. Karena itulah kata-kata yang dipergunakan dalam menulis puisi ditempatkan secara hati-hati dan teliti supaya lebih tepat.

Pengimajian

Dengan karya imajinatif nya penyair berusaha tunjukkan pengalaman batin yang dialaminya kepada pembaca puisi. Sehingga seolah-olah pembaca dapat melihat, merasakan, mendengar, menyentuh dan mengalaminya.

3) penggunaan kata-kata concrete

Gunakan kata kata konkret bukan hanya nyata atau jelas, tetapi juga padat Oleh karena itu puisi merupakan karya sastra paling efisien dan intensif.

Penghiasan dan gaya bahasa

Yang dimaksud dengan perhiasan dan gaya bahasa ialah penggunaan bahasa kata-kata atau kalimat untuk pengertian yang khusus, bukan pengertian sebenarnya, bukan pengertian yang lugas.

Irama atau ritme

Dalam menulis puisi hendaknya memperhatikan Irama atau ritme. Tidak berbeda kalau kita mengamati orang yang berbicara. Kita bisa menangkap apa yang dibicarakan dan bagaimana suara itu terdengar. Kadang-kadang meninggi merendah nadanya pelembut tekanannya dan neng cepat lambat tekanannya dan men cepat melambat temponya. Begitu juga dengan menulis puisi penyair harus mampu menggambarkan Irama atau ritme sebagai gambaran suasana hati penyair untuk mengunggah hati pembacanya.

Irama puisi memiliki peranan yang sangat besar lebih-lebih dalam puisi lama, irama dalam pantun misalnya, sudah ditentukan oleh jumlah suku kata pada setiap larik.

Begitu pula dengan puisi modern, irama memegang peranan penting polanya tidak ditentukan secara beraturan.

6 unsur Bunyi atau Rima

Rima dan ritme dalam puisi sebenarnya tidak dapat dipisahkan melainkan hanya dapat dibedakan.
Unsur Rima terletak pada kemerduan bunyi yang memantul dengan ritme dan menegaskan makna, nada atau suasana puisi.

Dalam menulis puisi, kedua unsur tadi sering dianggap sebagai unsur musikalitas.

Unsur ini berfungsi sebagai pembentuk puisi unsur yang memberikan Efek terhadap makna nada dan suasana puisi tersebut.

Leave a Reply