resensi novel rindu karya tere liye

Resensi novel Rindu karya tere liye

Rindu, Tere Liye

 

v  Data buku

1.       Judul buku                         : rindu

2.       Pengarang                          : Tere Liye

3.       Editor                                   : Andriyati

4.       Penerbit                               : Republika

5.       Kota terbit                            :  Jakarta Selatan

6.       Cetakan                                : K e- 1

7.       Tahun terbit                         : oktober 2014

8.       Halaman buku                     : 544 hal, 13,5 x 20,5 cm

v  Unsur intrinsik

·         Tema :

o   kehidupan di atas kapal

o   cerita pilu di masa lalu

·         Alur

v  Maju mundur

Dalam cerita ini alur yang digunakan maju mundur. Dimana cerita ini di mulai dengan rasa suka cita para penumpang kapal saat itu kemudian kembali kepada masa lalu untuk menjelaskan mengapa bundo upe begitu pendiam dan tidak mau menginjakkan kaki di Batavia,  Begitu juga dengan Daeng yang begitu membenci ayahnya, Umbo yang kehilangan kekasih hati, Mbah Kangkung Slamet mengenai cinta sejatinya dan Gurutta yang merasa bahwa dia seorang yang munafik. Dan akhirnya kembali maju dengan menceritakan  perjalanan mereka setalah di jeda kemudian kembali lagi ke indonesia. Begitu juga dengan Umbo yang akhirnya berjodoh dengan gadis yang ia cintai

·         Penokohan

Ø  Daeng andipati : seorang pedagang kaya raya, pintar dan baik hati

Ø  Ibu Anna dan Elsa : istri daeng baik hati

Ø  Anna : anak kecil lucu, pintar, baik hati.

Ø  Elsa :

o   Jahil : “jangan ganggu adikmu, Anna”

o   Pintar: Elsa menghatamkan bacaan Al qurannya di hari ke-28

Ø  Kapitein phillips : seorang pelaut yang tangguh

Ø  Ambo uleng : seorang pelaut yang pendiam : dengan pengalaman hidup yang panjang, ia segera tahu, betapa pendiamnya pemuda di hadapannya sekarang. , baik hati

Ø  Ahmad karaeng (Guratta):

o   seoarang ulama mashyur : dari pertemuan sore itu, nampak Guratta bukan hanya seorang ulama besar, melainkan juga pemimpin yang baikdi masa- masa itu.

o   penulis : mengeluarkan kertas- kertas kososng dan pena, mulai menulis.

o   sabar: wajah tua gurutta tetap tenang dan sabar, meski komandan itu berseru- seru hingga ludahnya terciprat kemana- mana.

o   Lembut : “cukup, mijn vriend,” gurutta berkata lembut, sambili memperbaiki serban di kepalanya, “ kalian tidak akan bertengkar hanya karena seorang kakek tua sepertiku, bukan?

Ø  Sergeant lucas: seorang opsir belanda yang galak : “ini buku apa, hah?” pimpinan serdadu mengangkat sebuah buku. Bertanya galak.

Ø  Bundo upe:

o   Cantik: anna suka memandang guru mengaji mereka. Kulitnya putih, parasnya cantik, Baik hati.

Ø  Enlai : suami bunda upe yang baik

Ø  Lars van den Broecke : mulutnya tajam, baik hati.

Ø  Bapak Soerjaningrat : pintar “aku tidak keberatan, aku bisa mengajar bahasa Belanda dan berhitung”

Ø  Bapak Mangoenkoesoemo : pintar “aki bisa mengajar ilmu pengetahuan alam da pengetahuan soaial jika itu bisa membantu”

Ø  Mbah Kakung Slamet :” aku tahu, besok lusa hal ini pasti terjadi. Mungkin aku yang lebih dulu pergi mungkin pula Mbah Putri.

Ø  Mbah Putri Slamet : “ Dua belas kali melahirkan semuanya tanpa dukun beranak, apalagi dokter atau bidan, Anna. Lahir sendiri.” Mbah Putri tersenyum.

Ø  Ruben : baik hati “ saat turun dari kapal, Ruben si boatswain memeluk teman satu kabinnya, kemudian menyerahkan sepucut surat robek- robek yang telah direkatkan kembali.

ü  Latar

·         Tempat

o   Pelabuhan

o   Ruang kemudi

o   Kantin

o   Masjid

o   Dek kapal

o   Kabin

o   Ruang perawatan

o   Penjara kapal

o   Ruang mesin

o   Dapur

o   Mekkah dan Madinah

·         Waktu

o   Pagi. Siang, sore dan malam.

·         Suasana

o   Takut : “ PAPA!!!” Anna berteriak parau memanggil ayahnya.

o   Sedih : Daeng Andipati dan orang dewasa lain segera masuk ke kabin pasangan sepuh itu. Menatap pemandangan yang sangat mengharukan. Mbah Kakung memeluk tubuh kaku istrinya. Menciumi pipi, dahi, mata istrinya. Tak henti berbisik, “ Bangun, Mbah, Bangun bojo-ku. Bangun….”

o   Bahagia : Adik Anna dan Elsa lahir di atas kapal ketika pulang, kembar, dua- duanya laki- laki seperti yang diinginkan mereka. Seluruh awak kapal menyambutnya dengan suka cita. Bahkan Kapten Phillips dan perwira kapal memberikan banyak hadiah.

o   Tegang : “ Hentikan! Hei!” kali ini Chef Lars yang berdiri di depan Guratta- yang masih duduk.

o   Peperangan : terdengar suara tembakan. Peluru mengenai langit- langit kantin.

o   Damai : Bonda Upe mengangkat wajahnya. Berlinang ari mata, menatap Gurutta penuh rasa terima kasih. Hatinya sudah tenang sekarang. Seluruh batu- batu besar yang menghimpit hatinya berguguran.

o   Sepi : langit- langit kantin itu lengang sejenak. Gurutta menghembuskan napas perlahan.

o   Marah: Kapten Phillips menghembuskan napas kesal, “ Lucas sialan itu benar- benar merusak perjalanan ini.

 

·         Sudut pandang

o   Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang campuran : “ Aku yakin bukan karena kau, Lars.” Gurutta menggeleng,” namun terlepas soal itu, yang penting Ambo Uleng sudah ditemukan. Kondisinya terus membaik. Aku sempat dua kali siang tadi ke ruang perawatan. Tapi dia tertidur, jadi tudak bisa mengajaknya bicara.”

v  Unsur ektrinsik

·         Tentang penulis

Darwis tere liye atau lebih dikenal dengan nama tere liye adalah seorang penulis novel berasal dari pedalaman sumatera selatan. Lahir dari keluaga sederhana pada tahun 1979 , ia lulusan dari fakultas ekonom universitas indonesia ia sudah banyak mengeluarkan karyanya yang best seller diantaranya adalah moga bunda di sayang Alloh, bidadari- bidadari surga,senja bersama rosi, rindu dan masih banyak lagi karyanya yang lain.

 

v  isi novel:

Novel ini menceritakan tentang sebuah  kapal besar yang melakukan perjalanan haji , yang di lakukan selama 9 bulan.  Yang di dalamnya penuh dengan cerita bahagia dan airmata. Daeng Andipat yang berangkat bersama keluarganya. Begitu juga dengan Gurutta yang sudah menunggu sekian lama untuk melakukan perjalanan ini, ambo yang pergi karena kesedihannya dan kepiluan hatinya, pasangan sepuh Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet yang bersama cinta sejatinya untuk memenuhi janji,  Begitu pula denga Bonda Upe dan suami yang memiliki kesempatan untuk memenuhi kerinduannya dan penumpang lainnya. Walaupun lama perjalanan yang mereka lakukan tidak menyurutkan niat mereka untuk tetap beribadah menunaikan rukun islam yang kelima.

Di dalam perjalanan ini juga terdapat 5 pertanyaan yang begitu besar mengenai tentang kisah pilunya seorang cabo, dendam dan kebencian yang di tunjukkan kepada ayahnya sendiri, tentang pemuda yang pergi karen cintanya kandas, tentang cinta sejati yang begitu  hebat di tunjukkan oleh pasangan sepuh dan tentang  seorang ulama besar yang merasa dirinya sangat munafik.  

Lantas tidak begitu saja pertanyaan itu mengiringi  kapal itu. Masih ada masalah lain yang timbul, piston kapal yang rusak menyebabkan kapal harus di hentikan di lautan menuju Sri Lanka. Kapal dengan masalah piston itu sudah selesai dan bisa di tangan dengan baik. Kemudian muncul kembali dari bajak laut somalia yang di kenal kekejamannya.  Mereka para pelaut yang handal dalam waktu sesaat sudah bisa menguasai seluruh kapal begitu pula dengan kapten phillips. Tetapi berbeda dengan Umbo dan Lars yang mampu membaca situasi.  Mereka mengatur siasat untuk merubah keadaan dan akhirnya keadaan itu bisa berubah dengan kerjasama para penumpang tersebut.sekarang keadaan kembali membaik dan dapat melanjutkan perjalanan

Semua pertanyaan itu terjawab sudah dengan beriringnya kapal itu menuju jeddah. Kerinduan atas tanah suci selesai sudah. Pertanyaan yang mengganjal menjadikan mereka jiwa yang kuat  dan mantap untuk meniti kahidupa ke depan. Tidak ada lagi ragu di dalamnya. Tidak terlepas dari cinta sejati pasangan sepuh itu yang meninggal di tempat yang sama dan dikuburkan di tempat yang sama pula. Begitu pula dengan kisah cinta umbo. Yang ternyata orang yang akan berjodoh dengan wanita itu adalah dirinya. Daeng Andipati yang sudah memaafkan ayahnya meniti kehidupan dengan bahagia dan kembali bersilahturahmi dan berkomunikasi kembali dengan keluarganya.

 

v  Kelebihan

·         Tulisan ini menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami

·         Penggunaan bahasa belanda masih bisa dimengerti karena menggunakan bahasa atau sapaan sehari- hari

·         Tulisan ini mengulas sedikit tentang sejaran seperti perang dunia II dan masalah lainnya

·         Alur yang mudah di pahami

v  Kekurangannya

·         Ada beberapa penulisan kata yang salah contohnya laik pada hal 12

·         Halamannya terlalu banyak

·         Harganya mahal

·         Diawal cerita membuat para pembaca bosan

v  Kesimpulan 

 

Novel ini layak untuk di baca siapa saja, khususnya para remaja. Novel ini memberikan banyak pelajaran tentang menjalani kehidupan. Sebuah novel yang mudah di pahami dengan menggunakan bahasa yang sederhana

v  Amanat

·         dimana pun kita berada pendididkan sangatlah penting.

·         Jangan pernah berburuk sangka pada seseorang

·         Jangan pernah takut dengan masa lalu sekelam apapun itu

·         Tidak ada kata terlambat untuk belajar

·         Jangan pernah menyimpan kebencian di dalam hati

·         Jangan  cemas atas penilaian orang lain tentang diri kita,

·         Selalu bebuat baik

·         Selalu memberikan maaf

·         Tidak ada yang tau tentang kematian

·         Setiap kematian adalah takdir

·         Lawanlah kemungkaran dengan 3 hal yaitu tanganmu, lisanmu dan hatimu serta Kalau jodoh takkan kemana.

Leave a Reply