TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DARI TUMBUHAN LUMUT

TUGAS BAHASA INDOESIA

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DARI TUMBUHAN LUMUT

O

L

E

H

 

KELOMPOK 5:

 ALBERT APRILIO SYUKUR

CACA MARSHANDA

DENIA PUTRI FAJRINA

ELFI RAHMANI

ISMI HILDA

 

GURU PEMBIMBING :

 RITA ANGGRAINI S.Pd

 

 

SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TAHUN PELAJARAN TAHUN 2016/2017

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

 

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………1

1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………………….1

1.3 TUJUAN PENELITIAN………………………………………………………………………………………1

1.4 MANFAAT PENELITIAN…………………………………………………………………………………..1

1.5 METODE PENELITIAN……………………………………………………………………………………..1

1.6 JADWAL DAN ALAT-ALAT PENELITIAN……………………………………………………2-3

BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORI………………………………………………………………………………………………..4

2.2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………..4-7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………8

3.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………..8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………..9

                                                             

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Berdasarkan habitatnya tumbuhan yang hidup di air (akuatik) yang hidup di darat (terestial) . Contoh tumbuhan akuatik adalah alga atau ganggang. Sedangkan untuk tumbuhan terestial adalah tumbuhan berbiji. Pada kedua habitat tersebut terdapat zona peralihan yaitu tempat-tempat yang becek, misalnya tepian sungai atau rawa, yang lazim di sebut zona amphibious. Zona peralihan merupakan tempat hidup tumbuhan lumut yang bernaung dalam divide Briophyta.

     Lumut merupakan tumbuhan darat sejati dan tumbuhan kecil, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.

            Sedangkan latar belakang kenapa makalah ini mengambil tema lumut adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat lumut sehingga lumut disekitar kita dibiarkan tanpa dimanfaatkan sama sekali.

1.2 RUMUSAN MASALAH

·         Apa saja jenis-jenis dari lumut?

·         Apa manfaat yang terkandung dalam lumut?

·         Dimanakah habitat lumut itu?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

·         Untuk mengetahui tentang jenis-jenis dari lumut

·         Untuk mengetahui apa saja manfaat dari lumut untuk kehidupan

·         Untuk mengetahui habitat lumut

1.4 MANFAAT PENELITIAN

            Diharapkan agar para pembaca atau pendengar makalah ini untuk bisa mengetahui dan memahami jenis-jenis, manfaat, dan habitat lumut.

1.5 METODE PENELITIAN

Dalam pembuatan makalah ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1.      Metode observasi

2.      Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah

3.      Mengumpulkan data dari internet

4.      Metode studikasus

 

1.

1.6 JADWAL, ALAT-ALAT, BAHAN DAN LANGKAH-LANGKAH  PENELITIAN

v  Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 10-15 September 2016

 

v  Alat-alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1.      Ember                           4.Pisau

2.      Gayung                         5.Kertas HVS dan alat tulis

3.      Penggaris

 

v  Bahan Penelitian

Bahan untuk penelitian ini adalah kayu yang berukuran 10 cm x 15 cm

 

v  Langkah-langkah Penelitian

1.      Menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan penelitian

2.      Menyiapkan 2 ember untuk penelitian (ember yang digunakan harus sama)

3.      Tiap-tiap ember diisi ari sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm)

4.      Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember

5.      Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda:

ü  Ember A, diletakkan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang

ü  Ember B, diletakkan di halaman (tempat panas) dengan pencahayaan sangat terang

6.      Setelah beberapa hari, lakukanlah penelitian pada lumut yang sudah tumbuh.

7.      Lakukan peninjauan setiap 2 hari sekali.

8.      Catat semua perubahan, data dengan grafik. Adapun data penelitiannya adalah sebagai berikut:

NO

HARI KE

LUAS LUMUT YANG TUMBUH PADA KAYU DI EMBER

KETERANGAN

EMBER A

EMBER B

1.

2

2,5 Cm2

0 Cm2

Air berubah menjadi keruh, pada ember A telah di tumbuhi lumut

2.

4

14 Cm2

4 Cm2

Kedua ember mulai ditumbuhi lumut

3.

6

25 Cm2

12 Cm2

Pada ember A air berubah warna menjadi hijau pekat

4.

8

39 Cm2

19 Cm2

Pertumbuhan lumut yang sangat cepat terjadi pada ember A

5.

10

54  Cm2

24 Cm2

Pada ember B kayu menjadi keropos

6.

12

72 Cm2

36 Cm2

Pada ember A lumut menutupi seluruh permukaan kayu

7.

14 

80 Cm2

42 Cm2

Pada ember B kayu berubah menjadi hitam dan kropos

2.

9.      Tariklah kesimpulan. Kesimpulannya, yaitu:

Cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman lumut. Dimana tumbuhan lumut lebih cepat atau lebih subur tumbuh di tempat lembab (yang tidak terkena matahari) dibanding di tempat yang terkena matahari.

  

3.

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORI

Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :

1.      Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux intensitas cahaya. ( yang akan menjadi bahan percobaan dengan menggunakan sinar matahari )

2.      Faktor suhu

3.      Faktor Air

Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiap tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :

  • Endohydric species, air yang diambil berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
  • Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.

4.        Faktor angin

5.       Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. 

(Menurut Wikipedia)

2.2 PEMBAHASAN

v  Jenis-jenis Lumut

Berdasarkan bentuknya tubuhnya, macam macam tumbuhan lumut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

  • Tumbuhan Lumut Hati (Hepaticae): Tumbuhan lumut hati berbentuk lembaran. Hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab, menempel di tebing yang basah, atau terapung di atas permukaan air.

4.

Alat perkembangbiakannya jantan dan betinanya berbentuk mirip pohon kelapa kecil dan tumbuh dari lembaran-lembaran thalusnya. Selain itu, lumut hati juga memiliki alat perkembangbiakan vegetative berupa gemmae yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Gemmae biasanya berbentuk seperti serpihan kecil berwarna hijau yang terdapat dalam struktur berbentuk cawan yang disebut dengan gemmae cup. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha yang dapat digunakan sebagai obat hepatitis dan Ricciocarpus natans yang merupakan tumbuhan lumut hati yang hidup terapung di permukaan air. Tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias di dalam akuarium.

Hasil gambar untuk tumbuhan lumut hati

  • Lumut Daun (Musci): Lumut daun memiliki bentuk mirip dengan tumbuhan yang biasa kita temui. Lumut daun telah memiliki daun, batang yang tegak, dan rizoid yang mirip akar tumbuhan. Lumut daun seringkali disebut lumut sejati. Di bagian ujung lumut ini terdapat bagian yang menggembung sebagai penghasil spora. Tumbuhan lumut daun dapat ditemukan di tanah, tembok, dan tempat-tempat lain. Di hutan, jenis Polytrichum commune sering membentuk hamparan seperti karpet beludru hijau. Ada juga yang hidup di tempat terbuka seperti rawa-rawa, misalnya lumut gambut (Sphagnum sp). Lumut gambut yang telah disterilkan dapat dimanfaatkan sebagai pembalut luka dalam pembedahan. Selain itu, lumut gambut yang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Hasil gambar untuk gambar lumut daun

5.

  • Lumut tanduk: tumbuhan lumut tanduk secara umum menyerupai tumbuhan lumut hati dan tumbuhan laut sejati, tetapi sporofitnya berbentuk memanjang seperti tanduk. Tumbuhan lumut tanduk sering dijumpai berlimpah di tempat-tempat yang basah seperti di tepi sungai, tepi danau, atau di sepanjang selokan. Contoh tumbuhan lumut tanduk adalah Anthoceros sp dan Notothylus valvata.

Hasil gambar untuk tumbuhan lumut tanduk

 

Berdasarkan tempat hidupnya, jenis lumut dibedakan menjadi 2, yaitu:

1.Lumut Air

Hasil gambar untuk lumut air

2.Lumut Gambut(Spaghnum)

Hasil gambar untuk lumut GAMBUT

 

6.

v  Manfaat dari Tumbuhan Lumut:

1.      Sebagai obat antiseptik (Lumut Hati)

2.      Mengobati penyakit jantung (Lumut Daun)

3.      Sebagai obat dalam pertumbuhan rambut (Lumut daun)

4.      Sebagai obat hepatitis dan menghilangkan toksin akibat gigitan ular (Lumut Daun)

5.      Mengobati tekanan darah tinggi dan bius (Lumut Daun)

6.      Sebagai antibakteri, antifungsi, mengobati luka bakar, dan luka luar (Lumut hati)

7.      Mengobati penyakit pneunomia (Lumut Daun)

8.      Digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas, membantu penyerapan air dan menjaga kelembaban tanah (Lumut Gambut)

9.      Sebagai penyedia oksigen

10.  Mengobati penyakit luka dan mata

11.  Untuk mencegah resiko kanker

12.  Obat pertolongan pertama pada keracunan

 

v  Habitat Lumut

  • Secara kualitatif, tempat yang lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan pertumbuhan lumut semakin cepat, sedangkan  pada tempat yang panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit lambat, hal ini disebabkan karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang tandus.
  • Secara kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan,.setiap tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.
  • Teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.

v  Ciri-ciri Lumut adalah sebagai berikut:

1.      Bentuk tubuhnya pipih

2.      Bersel banyak

3.      mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa

4.      Melekat pada substartnya

5.      Bersifat Aututrof

6.      Bentuk akar seperti benang-benang

7.      Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala

 

7.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

·         Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa.

·         Tumbuhan lumut memiliki beberapa jenis yaitu tumbuhan lumu hati(hepaticae), lumut daun(music) dan tumuhan lumut tanduk.

·          Tumbuhan lumut memiliki beberapa faktor untu hidup yaitu faktor cahaya, faktor susu, faktor air, faktor angin, faktor edafik.

·         Tumbuhan lumut memiliki banyak manfaat untuk kehidupan

Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.

Jadi secara garis besar hasil penelitian sesuai dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang dikemukakan oleh para ahli.

3.2 SARAN

Karena keterbatasan  informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan lumut ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan laporan ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.

Maka dari itu saya berharap agar pambaca atau pendengar dapat memahami tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan pelatihan pembuatan laporan ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.

 

 

 

 

8.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut

http://www.crayonpedia.org/mw/1._Lumut_10.1

http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=73d1bc40b3926bbf

http://dinarardy.wordpress.com/tag/kehidupan-lumut/

http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu

http://www.scribd.com/doc/52488644/Biologi

http://pinkzchocolate.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-bocryp.html

http://www.pengertianahli.com/2014/10/macam-dan-ciri-tumbuhan-lumut.html

bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html

ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Leave a Reply